PHP
PHP adalah bahasa pemrograman script server-side yang didesain untuk
pengembangan web. Selain itu, PHP juga bisa digunakan sebagai bahasa
pemrograman umum (wikipedia). PHP di
kembangkan pada tahun 1995 oleh Rasmus Lerdorf, dan sekarang dikelola oleh The PHP Group. Situs resmi PHP
beralamat di http://www.php.net.
PHP disebut bahasa pemrograman server side karena PHP diproses
pada komputer server. Hal ini berbeda dibandingkan dengan bahasa pemrograman
client-side seperti JavaScript yang diproses pada web browser (client).
Pada awalnya PHP merupakan singkatan dari Personal Home Page. Sesuai dengan namanya, PHP
digunakan untuk membuat website pribadi. Dalam beberapa tahun perkembangannya,
PHP menjelma menjadi bahasa pemrograman web yang powerful dan tidak hanya
digunakan untuk membuat halaman web sederhana, tetapi juga website populer yang
digunakan oleh jutaan orang seperti wikipedia, wordpress, joomla, dll.
Saat ini PHP adalah singkatan dari PHP: Hypertext
Preprocessor,
sebuah kepanjangan rekursif, yakni permainan kata dimana kepanjangannya terdiri dari
singkatan itu sendiri: PHP: Hypertext Preprocessor.
PHP dapat digunakan dengan gratis (free) dan bersifat Open Source. PHP dirilis dalam
lisensi PHP
License, sedikit berbeda
dengan lisensi GNU General Public License (GPL) yang biasa
digunakan untuk proyek Open Source.
Kemudahan dan kepopuleran PHP sudah menjadi standar bagi programmer web di seluruh
dunia. Menurut wikipedia pada
februari 2014, sekitar 82% dari web server di dunia menggunakan PHP. PHP juga
menjadi dasar dari aplikasi CMS (Content Management System) populer sepertiJoomla, Drupal, dan WordPress.
Dikutip dari situs w3techs.com, (diakses pada 18 Desember 2014),
berikut adalah market share penggunaan bahasa pemrograman server-side untuk
mayoritas website di seluruh dunia
Fungsi PHP Dalam Pemrograman
Web
Untuk membuat halaman web, sebenarnya PHP bukanlah bahasa
pemrograman yang wajib digunakan. Kita bisa saja membuat website hanya
menggunakan HTML saja. Web yang dihasilkan dengan HTML (dan CSS) ini dikenal
dengan website statis, dimana konten dan halaman web bersifat tetap.
Sebagai perbandingan, website dinamis yang bisa dibuat
menggunakan PHP adalah situs web yang bisa menyesuaikan tampilan konten
tergantung situasi. Website dinamis juga bisa menyimpan data ke dalam database,
membuat halaman yang berubah-ubah sesuai input dariuser, memproses form, dll.
Untuk pembuatan web, kode PHP biasanya di sisipkan kedalam dokumen HTML. Karena fitur
inilah PHP disebut juga sebagai Scripting Language atau bahasa pemrograman script.
Sebagai contoh penggunaan PHP, misalkan kita ingin membuat list
dari nomor 1 sampai nomor 10. Dengan menggunakan HTML murni, kita bisa
membuatnya secara manual seperti kode berikut ini:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
|
<!DOCTYPE html>
<html>
<head>
<title>Contoh
list dengan HTML</title>
</head>
<body>
<h2>Daftar
Absensi Mahasiswa</h2>
<ol>
<li>Nama
Mahasiswa ke-1</li>
<li>Nama
Mahasiswa ke-2</li>
<li>Nama
Mahasiswa ke-3</li>
<li>Nama
Mahasiswa ke-4</li>
<li>Nama
Mahasiswa ke-5</li>
<li>Nama
Mahasiswa ke-6</li>
<li>Nama
Mahasiswa ke-7</li>
<li>Nama
Mahasiswa ke-8</li>
<li>Nama
Mahasiswa ke-9</li>
<li>Nama
Mahasiswa ke-10</li>
</ol>
</body>
</html>
|
Halaman HTML tersebut dapat dibuat dengan mudah dengan cara men-copy-paste tag <li>sebanyak 10 kali dan
mengubah sedikit angka-angka no urut di belakangnya. Namun jika yang kita
inginkan adalah menambahkan list tersebut menjadi 100 atau 1000 list, cara copy-pastetersebut menjadi tidak
efektif.
Jika menggunakan PHP, kita tinggal membuat perulangan for sebanyak 1000 kali
dengan perintah yang lebih singkat seperti berikut ini:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
|
<!DOCTYPE
html>
<html>
<head>
<title>Contoh
list dengan PHP</title>
</head>
<body>
<h2>Daftar
Absensi Mahasiswa</h2>
<ol>
<?php
for ($i= 1; $i <= 1000; $i++)
{
echo "<li>Nama Mahasiswa
ke-$i</li>";
}
?>
</ol
</body>
</html>
|
Dengan menggunakan kode baris yang bahkan lebih sedikit, kita
dapat membuat list tersebut menjadi 1000 kali, bahkan 100.000 kali dengan hanya
mengubah sebuah variabel $i.
PHP tidak hanya dapat melakukan pengulangan tersebut, masih
banyak hal lain yang bisa kita lakukan dengan PHP, seperti menginput data ke database, menghasilkan gambar,
menkonversi halaman text menjadi PDF, management cookie dan session, dan hal lainnya yang akan kita pelajari di dalam tutorial
belajar PHP di duniailkom.
.
Aturan Dasar
Penulisan Kode PHP.
Seperti bahasa pemograman lainnya, PHP juga memiliki aturan
penulisan seperti case
sensitifity(perbedaan antara huruf besar dan kecil), cara mengakhiri sebuah
baris perintah, dan pengaruh penggunakan spasi dalam membuat kode program PHP.
Berikut adalah aturan dasar penulisan kode PHP:
1. Case
Sensitivity (perbedaan huruf besar dan kecil) dalam PHP
PHP tidak membedakan huruf besar dan kecil (case insensitive)
untuk penamaan fungsi (function), nama class, maupun keyword bawaan PHP seperti echo, while, dan class. Ketiga baris berikut akan
dianggap sama dalam PHP:
<?php
Echo “Hello World”;
ECHO “Hello World”;
EcHo “Hello World”;
?>
Akan tetapi, PHP membedakan huruf besar dan huruf kecil (case sensitive) untuk penamaanvariabel, sehingga $nama, $Nama dan $NAMA akan dianggap sebagai 3 variabel yang berbeda.
Sering kali error terjadi dikarenakan salah menuliskan nama
variabel, yang seharusnya menggunakan huruf kecil, ditulis dengan huruf besar.
<?php
$andi="Andi";
echo $Andi; // Notice: Undefined variable: Andi
?>
Untuk mengatasi perbedaan ini, disarankan menggunakan huruf kecil untuk seluruh kode PHP, termasuk variabel, fungsi maupun class. Jika membutuhkan nama variabel
yang terdiri dari 2 suku kata, karakter spasi bisa digantikan dengan underscore (_)
2. Penulisan
Baris Perintah dalam PHP
Statement (baris
perintah) di dalam PHP adalah kumpulan
perintah PHP yang menginstruksikan PHP untuk melakukan sesuatu. Baris
perintah ini bisa terdiri dari satu baris singkat (seperti perintahecho untuk menampilakan text di layar) atau bisa
sesuatu yang lebih rumit dan terdiri dari beberapa baris, seperti kondisi if, atau kode perulangan (loop).
Berikut adalah contoh beberapa
baris perintah dalam PHP:
<?php
echo "Hello, world";
sebuah_fungsi(21, "duniailkom");
$a = 1;
$nama = "duniailkom";
$b = $a / 25.0;
if ($y == $z) {
echo "Tampilkan Tabel";
}
?>
Terlihat dari beberapa contoh baris perintah diatas, PHP
menggunakan tanda semicolon (titik koma) “;” sebagai tanda akhir baris
perintah.
Kumpulan baris perintah yang menggunakan tanda kurung kurawal
seperti kodisi IF atauperulangan (loop) tidak membutuhkan tanda titik koma setelah
kurung penutup.
<?php
if (true) {
echo "Perintah dijalankan"; // tanda titik koma harus ditulis
} // tidak diperlukan tanda titik koma setelah tanda kurung kurawal
?>
3. Karakter
Spasi dan Tab dalam PHP
Secara umum, karakter spasi dan tab diabaikan di dalam eksekusi program PHP. Anda
boleh memecah sebuah statement menjadi beberapa baris, atau menyatukan
beberapa statement dalam sebuah baris yang panjang. Seperti
contoh berikut:
<?php
echo "Ini kalimat pertama"; echo "Ini kalimat kedua"; $nama="duniailkom";
?>
Baris perintah itu sama artinya
dengan
<?php
echo "Ini kalimat pertama";
echo "Ini kalimat kedua";
$nama = "duniailkom";
?>
Walaupun contoh pertama lebih menghemat tempat, namun saya lebih menyarankan contoh kedua,
Cara
Menjalankan File PHP dengan XAMPP
Mengenal Folder htdoc
Agar dapat mengakses halaman PHP dari web browser, maka anda
harus menempatkan file PHPdi dalam
folder khusus yang merupakan folder home dari web
server.
Pada aplikasi XAMPP, folder
tersebut adalah folder htdocs yang berada di dalam folder instalasi XAMPP.
Jika anda mengubah tempat instalasi XAMPP menjadi D:\xampp (jika mengikuti tutorial sebelumnya), maka
folder tersebut seharusnya berada di D:\xampp\htdocs.
Anda bisa meletakkan file PHP langsung di dalam folder ini, atau
agar memudahkan pencarian file, buatlah sebuah folder baru di dalam folder htdocs ini. Untuk tutorial belajar PHP di dalamduniailkom ini, saya
akan membuat folder “belajar”. Folder belajar inilah yang akan kita jadikan sebagai tempat
file PHP nantinya.
Cara Menulis File PHP
File PHP pada dasarnya merupakan file text biasa yang
bisa dibuat menggunakan aplikasi notepad bawaan windows, namun untuk fitur yang
lebih, anda dapat menggunakan aplikasi editor text seperti Notepad++, yang dapat di download di http://notepad-plus-plus.org/download/. Cara penginstallan aplikasi Notepad++ pernah saya bahas pada Tutorial HTML: Memilih Aplikasi Editor HTML.
Sebagai text-editor
alternative, anda bisa mencoba Sublime Text 2. Aplikasi editor ini adalah
favorit banyak programmer karena fitur dan tampilannya. Walaupun aplikasi ini
tidak gratis (berbayar), anda bisa menggunakannya selama mungkin, karena tidak
ada jangka waktu penggunaanya. Sublime Text 2 bisa
didapat di alamat: http://www.sublimetext.com/.
Kembali ke folder belajar yang berada di D:\xampp\htdocs\belajar, kita akan membuat sebuah file baru. Untuk
pembuatan file ini anda dapat menggunakan notepad bawaan Windows maupunNotepad++.
Sebagai isian dari file tersebut,
silahkan ketikkan kode berikut:
<?php
echo "Saya sedang belajar PHP di duniailkom.com";
echo "<br />";
echo "Hello World...";
?>
Lalu savelah sebagai coba.php. Sehingga
file tersebut akan berada pada alamatD:\xampp\htdocs\belajar\coba.php. Sampai tahap ini, sebenarnya kita telah
membuat sebuah file PHP sederhana. Untuk menjalankannya, kita harus menggunakan
web browser.
Cara Menjalankan File PHP
Jika Web
Server Apache belum
berjalan, silahkan menjalankannya terlebih dahulu, seperti pada tutorial Cara Menjalankan Web Server Apache dengan XAMPP.
Selanjutnya buka browser, dan ketikkan alamat berikut: localhost/belajar/coba.php pada address bar dan tekan Enter.
Jika anda mengikutinya
langkah-langkah diatas dengan benar, maka di dalam web browser akan tampil
seperti tampilan di berikut:
Selamat! Anda telah berhasil
menjalankan file PHP pertama anda, walaupun file PHP tersebut tidak mengerjakan
apa-apa selain menampilkan beberapa baris text.
Sebelum mengakhiri tutorial ini,
ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait cara menjalankan file PHP:
§ File php yang akan dijalankan harus berada di
dalam folder D:\xampp\htdocs, baik itu di dalam folder tersebut,
atau folder-folder dibawahnya. Untuk menjalankan di dalam browser, anda tinggal
mengganti alamat D:\xampp\htdocs menjadi localhost. Namun Jika file
php tersebut berada di luar folder htdoc, maka web server tidak bisa mengaksesnya.
§ Setiap
file PHP harus ditulis menggunakan akhiran .php (walaupun hal ini bisa dirubah pada
settingan modul php).
§ Penamaan
file PHP, harus tanpa spasi dan sebaiknya menggunakan huruf kecil. Anda dapat
menggunakan underscore (_)
sebagai pengganti spasi.
MYSQL
Kisah tentang
UNIREG dan Tcx
Cerita tentang MySQL bermula pada tahun 1979, ketika Michael Widenius (a.k.a. Monty), seorang
programmer asal Swedia,
mengembangkan sebuah sistem database sederhana yang dinamakanUNIREG. UNIREG ini menggunakan
koneksi low-level ISAM database engine
dengan indexing (baca :
sistem database sederhana yang mendukung index).
Monty bekerja pada perusahaan bernama TcX di Swedia. TcX pada tahun 1994 mulai
mengembangkan aplikasi berbasis web, dan berencana menggunakan UNIREG sebagai sistem databasenya. Namun malang bagi
Monty, UNIREG dianggagap tidak cocok untuk database yang
dinamis seperti web.
TcX mencoba mencari alternatif sistem database lainnya, salah
satunya adalah mSQL (miniSQL), sebuah RDBMS yang tidak terlalu mahal dan hampir open
source, maksudnya jika anda membeli aplikasi ini, anda juga akan mendapatkan
source code nya juga. Namun mSQL versi 1 ini juga memiliki kekurangan, yaitu
tidak mendukung indexing, sehingga performanya tidak terlalu bagus.
Dengan hasutan petinggi-petinggi TcX, Monty
mencoba menghubungi David
Hughes(programmer yang mengembangkan mSQL) untuk
menanyakan apakah ia tertarik mengembangkan sebuah konektor di mSQL yang dapat
dihubungkan dengan UNIREG ISAM sehingga mendukung indexing. Pada
saat itu Hughes menolak, dengan alasan sedang mengembangkan teknologi indexing yang independen untuk mSQL versi 2.
Dikarenakan penolakan David
Hughes, TcX (dan juga Monty) akhirnya
memutuskan untuk merancang dan mengembangkan sendiri konsep sistem database
baru. Sistem ini merupakan gabungan dari UNIREG dan mSQL (yang source codenya dapat bebas digunakan).
Sehingga pada May 1995, sebuah RDBMS baru, yang dinamakan MySQL dirilis.
David Axmark dari Detron HB, rekanan TcX mengusulkan agar MySQL di ‘jual’ dengan model bisnis baru. Ia
mengusulkan agar MySQL dikembangkan dan dirilis dengan gratis. Pendapatan
perusahaan selanjutnya di dapat dari menjual jasa “support” untuk perusahaan yang ingin
mengimplementasikan MySQL. Konsep bisnis yang juga diterapkan
perusahaan-perusahaan Open Source lainnya.
Asal Nama MySQL
Asal
penamaan MySQL sendiri agak unik. Monty berkata :
“It is not perfectly clear where the name MySQL derives from.
TcX’s base directory and a large amount of their libraries and tools have had
the prefix ‘My’ for well over ten years. However, my daughter (some years
younger) is also named My. So which of the two gave its name to MySQL is still
a mystery.”
Berbagai sumber menyatakan, bahkan juga di situs MySQL sendiri
bahwa “My” dari MySQL
berasal dari nama anak perempuan Monty. Namun seperti kutipan diatas, Monty pun
mengakui bahwa selama ia di TcX, library dan aplikasi yang dikembangkan
perusahaan itu juga banyak dimulai dengan awalan “My”.
Logo lumba-lumba dalam lambang MySQL di namai Sakila, yang
berasal dari sebuah kontest “Name
the Doplhin” yang diadakan MySQL AB. Nama Sakila ini diajukan oleh Ambrose Twebaze, seorang
programmer open source dari Swaziland, Afrika.
‘Sakila‘ memiliki
akar dari bahasa Siswati, bahasa
yang digunakan di Swaziland.
MySQL dan MySQL
AB
Kembali ke kisah MySQL, Pada tahun 1995 itu juga, TcX berubah
nama menjadi MySQL AB, dengan Michael Widenius, David Axmark
dan Allan Larsson sebagai
pendirinya. Titel “AB”
dibelakang MySQL, adalah singkatan dari “Aktiebolag”,
istilah PT (Perseroan Terbatas) bagi perusahaan Swedia.
MySQL AB menjadi perusahaan di belakang MySQL,
menyediakan jasa dan bertanggung jawab dalam mengembangkan, memasarkan, dan
menyediakan dukungan untuk MySQL. MySQL sendiri dirilis dengan “dual licencing“, atau dua lisensi
yakni versi gratis dan versi berbayar.
Lisensi pertama di rilis dibawah GNU GPL (General Public License – atau dikenal juga dengan Gak Pakai Lisensi). Lisensi
GPL ini membebaskan anda menggunakan MySQL tanpa membayar loyalti kepada MySQL
AB, dengan beberapa syarat tertentu. Misalnya, jika anda menggunakan MySQL
dalam aplikasi yang anda buat, aplikasi tersebut juga harus bersifat gratis dan
berada di bawah lisensi GPL.
Lisensi kedua di peruntukkan bagi perusahaan-perusahaan
komersil, maupun pengembang software yang berniat menjual aplikasinya, dan
menggunakan MySQL sebagai databasenya. Untuk keperluan ini, anda diharuskan
membeli lisensi komersial dari MySQL AB. Lebih lanjut tentang permasalahan
seputar lisensi MySQL, dapat mengunjungi situs MySQL.
MySQL AB juga memegang hak copyright dari source code MySQL dan pemilik hak
merk dagang “MySQL”. Dengan
kata lain, walaupun kita memiliki source code MySQL, namun sistem database
maupun aplikasi yang kita buat tidak boleh menggunakan merk “MySQL” tanpa
membayar loyalti kepada pihak MySQL AB. Hal ini pula yang menjelaskan mengapa
salah satu aplikasi administasi MySQL berbasis web PhpMyAdmin, tidak
menggunakan kata “MySQL” pada nama
programnya.
Sang Penguasa
pasar database mulai mendekat: Oracle dan Sun Microsystem
Pada tahun-tahun berikutnya, MySQL AB semakin berkembang. Di tahun 2002, MySQL AB
telah memiliki kantor pusat baru di Cupertino, California, Amerika
Serikat, selain di negara asalnya,Swedia.
Perkiraan pengguna aktif setidaknya sudah mencapai 3 juta pengguna.
Tahun 2005 MySQL AB merilis MySQL 5. MySQL
versi 5 ini menargetkan pengguna-pengguna perusahaan, dengan meyediakan
fasilitas-fasilitas tambahan baru, seperti stored
procedures, triggers, views, cursors, distributed transactions, dan federated storage engines.
Dengan model bisnis dan aplikasi yang sudah lengkap, MySQL mulai menjadi
ancaman bagi raksasa industri database lainnya, terutama Microsoft SQL Server dan Oracle.
Mårten Mickos, CEO MySQL, menkonfirmasi bahwa
di tahun 2006, Oracle pernah berniat membeli MySQL, namun Larry Ellison, CEO
Oracle saat itu, berkomentar :
“We’ve spoken to them, in fact we’ve spoken to almost everyone.
Are we interested? It’s a tiny company. I think the revenues from MySQL are
between $30 million and $40 million. Oracle’s revenue next year is $15
billion.”
Sebuah pernyataan yang ditutup-tutupi, karena pada tahun itu
juga Oracle telah membeliSleepycat,
sebuah perusahaan yang mengembangkan Berkeley
DB transactional storage enginebagi MySQL, bahkan sebelumnya Oracle
juga telah membeli Innobase,
perusahaan di balikInnoDB storage engine MySQL.
Akuisisi MySQL
AB oleh Sun Micosystem
Tahun 2008 merupakan akhir bagi MySQL AB sebagai perusahaan yang berdiri sendiri,
ketika Sun
Microsystems membeli
MySQL AB seharga US $1
Milliar. Selayaknya
proses akuisisi, seluruh manajemen MySQL AB, menjadi bagian dari ribuan
karyawan SUN lainnya, termasuk Michael Widenius (Monty) dan David
Axmark (2 orang
pendiri MySQL AB). Akan tetapi tak berapa lama kemudian, keduanya mulai merasa
tidak nyaman dan sering mengkritisi kebijakan SUN, sehingga mereka memutuskan keluar dari perusahaan itu.
Mårten Mickos, CEO MySQL AB yang selama ini
memimpin MySQL juga meninggalkan SUN tahun 2009. Sehingga MySQL praktis telah
kehilangan pemimpin bisnis dan pendiri yang telah membuat MySQL sesukses
sekarang. Dan akhirnya April 2009, raksasa di industri database: Oracle, mulai mendekati Sun Microsystems untuk mengakuisisinya.
Masa Depan
MySQL
Akhir
kisah, setidaknya kita masih bisa menggunakan MySQL sampai dengan 2015, sesuai
dengan janji Oracle. Tetapi, apakah kedepannya MySQL masih dirilis dengan
gratis, atau dijadikan salah satu produk berbayar oleh Oracle? kita hanya bisa
berharap.
Di lain pihak , Monty Widenius, diam-diam telah memulai sebuah
proyek baru, MariaDB, yang
memiliki kode dasar yang sama dengan MySQL 5.1. Apakah
MariaDB merupakan “the next generation”
dari RDBMS gratis penerus MySQL? atau MariaDB nantinya akan tenggelam diantara
RDBMS lainnya yang juga banyak bermunculan? mari kita ikuti terus
perkembangannya.
Kisah ini setidaknya juga menjadi gambaran, bagaimana perusahaan
raksasa, seperti Oracle, menggunakan kakuatan kapitalisnya untuk “mencaplok” saingan-saingan untuk
tumbuh lebih besar lagi. MySQL sekarang secara resmi menggunakan logo oracle
dalam produk-produknya.
MySQL merupakan
aplikasi Relationship Database Management System (RDBMS)
paling poluper di dunia. Menguasai MySQL merupakan sebuah hal wajib bagi
programmer. Apalagi jika dikaitkan dengan web programming yang (hampir)
semuanya menggunakan MySQL sebagai database.
Pengertian
MySQL sebagai RDBMS
MySQL adalah salah satu aplikasi RDBMS (Relational Database
Management System). Pengertian sederhana RDBMS adalah:
aplikasi database yang menggunakan prinsip
relasional. Apa itu prinsip relasional? Kita akan membicarakannya dalam
tutorial berikutnya.
MySQL juga bukan satu-satunya RDBMS, list lengkapnya ada di wikipedia. Diantaranya yang banyak dikenal adalah: Oracle, Sybase, Microsoft
Access, Microsoft SQL Server, dan PostgreSQL.
MySQL
bersifat gratis dan open source. Artinya setiap orang boleh menggunakan dan
mengembangkan aplikasi ini. Namun walaupun gratis, MySQL di support oleh ribuan
programmer dari seluruh dunia, dan merupakan sebuah aplikasi RDBMS yang
lengkap, cepat, dan reliabel.
Berikut
beberapa keunggulan MySQL dibandingkan dengan RDBMS lainnya:
Speed
Sebuah studi dari eWeek di February 2002 yang membandingkan
performa kecepatan MySQL dengan RDBMS lainnya, seperti Microsoft SQL Server 2000, IBM DB2,
Oracle 9i dan Sybase :
“MySQL has the best overall performance and that MySQL scalability
matches Oracle … MySQL had the highest throughput, even exceeding the numbers
generated by Oracle.”
Yang
terjemahan bebasnya, MySQL memiliki kecepatan yang lebih dibandingkan pesaing
yang berbayar. Bagi anda ingin membaca paper tersebut, tersedia di situs MySQL
Reliability
Biasanya sesuatu yang gratis susah diandalkan, bahkan banyak bug
dan sering hang. Tidak demikian dengan MySQL, karena sifatnya yang open source,
setiap orang dapat berkontribusi memeriksa bug dan melakukan test case untuk berbagai skenario yang memerlukan
sistem 24 jam online, multi-user dan data ratusan GB. Hasilnya, MySQL merupakan
RDBMS yang reliabel namun memiliki performa diatas rata-rata.
Skalability
MySQL dapat memproses data yang sangat besar dan kompleks, tanpa
ada penurunan performa yang berarti, juga mendukung sistem multi-prosesor.
MySQL juga dipakai oleh perusahaan-perusahaan besar di dunia, seperti Epson, New York Times,
Wikipedia, Google, Facebook, bahkanNASA.
User
Friendly
Instalasi dan mempelajari MySQL cukup mudah dan tidak
dipusingkan dengan banyak settingan. Cukup download aplikasi MySQL dan install, kita dapat menggunakan MySQL
dalam waktu kurang dari 5 menit (dengan asumsi tidak mati lampu).
Portability
and Standard Compliance
Database MySQL dapat dengan mudah berpindah dari satu sistem ke
sistem lainnya. Misalkan dari sistem Windows ke Linux. Aplikasi MySQL juga
dapat berjalan di sistem Linux (RedHat, SuSE, Mandrake, Debian), Embedded Linux (MontaVista, LynuxWorks BlueCat),Unix (Solaris, HP-UX, AIX), BSD
(Mac OS X, FreeBSD), Windows (Windows 2000, Windows NT) dan RTOS (QNX).
Multiuser
Support
Dengan menerapkan arsitektur
client-server. Ribuan pengguna dapat mengakses database MySQL dalam waktu
yang bersamaan.
Internationalization
Atau
dalam bahasa sederhananya, mendukung beragam bahasa. Dengan dukungan penuh
terhadap unicode, maka aksara non-latin seperti jepang, cina, dan korea bisa
digunakan di dalam MySQL.
Wide
Application Support
Biasanya database RDBMS tidak digunakan sendirian, namun
ditemani dengan aplikasi atau bahasa pemograman lainnya untuk menyediakan
interface, seperti C, C++,
C#, Java, Delphi, Visual Basic, Perl Python dan PHP.
Kesemua itu di dukung oleh API (Application Programming Interface) oleh MySQL.
Open
Source Code
Kitapun bisa (jika mampu dan mengerti), mengembangkan MySQL
dengan mempelajari kode programmnya. MySQL di kembangkan dengan bahasa C and
C++. Bahkan sudah terdapat berbagai variasi rasa RDBMS baru yang dikembangkan
dari code MySQL, diantaranya: Drizzle,
MariaDB, Percona Server dan OurDelta.
Sumber :
http://www.duniailkom.com/tutorial-mysql-sejarah-dan-masa-depan-mysql/